masukkan script iklan disini
Rokan Hulu - Proses pemasangan jembatan penghubung antara Desa Kepenuhan Barat dengan Sei Rokan Jaya atau disebut Jembatan SP III masih terus digesa oleh pihak pemborong PT Rajawali Sakti Prima.
Pantauan di lokasi proyek bernilai Rp. 26,9 M itu, para pekerja masih berusaha memasang kembali badan jembatan yang rubuh sepekan lalu itu.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Rokan Hulu Khairul Fahmi saat melakukan peninjauan ke lokasi proyek bersama dengan Kajari Rokan Hulu Fajar HW beserta jajaran mengatakan, pihaknya menargetkan pemasangan jembatan dapat diselesaikan dalam dua minggu kedepan.
"Kita menargetkan dalam dua minggu kedepan, pemasangan badan jembatan yang rubuh dapat dilaksanakan hingga sampai ke bagian tengah," kata dia pada Selasa (10/10).
Dilanjutkan dia, ada beberapa evaluasi dalam pengerjaan proyek tersebut usai rubuh beberapa waktu lalu. Yakni, pihaknya melakukan penguatan di bagian tiang perancah.
"Kita melakukan evaluasi usai kejadian kemarin. Yakni, dengan melakukan penambahan tiang perancah dan mendirikannya di atas tanah di bibir sungai," sebutnya.
"Sebelumnya, perancah kan didirikan juga di dalam air sungai. Kali ini kita tidak akan melakukan hal itu lagi," sambungnya.
Selain melakukan hal tersebut, pihaknya juga akan memaksimalkan penggunaan crane bertonase 50 ton untuk memudahkan menyusun baja jembatan tersebut.
Terpisah, Kajari Rokan Hulu Fajar HW mengatakan, pihaknya meninjau pembangunan jembatan SP III sebagai tugas dalam kerjasama pendampingan hukum pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Kunjungan kita dilakukan sebagai bagian dari tugas pendampingan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembangunan Jembatan SP III Tahap kedua ini," sampainya.
Kajari menilai, perlu ada treatment baru dari pelaksana kegiatan untuk menghindari kejadian sepekan lalu agar tidak terulang lagi.
"Butuh treatment baru dalam pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut supaya dapat dibangun sampai selesai dengan tenggat waktu yang sudah ditetapkan" bebernya.
Kajari juga menyampaikan, pihaknya berharap kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian demi menjaga keselamatan para pekerja dan pembangunannya dengan baik sampai selesai.
"Kita berharapnya supaya kejadian tidak terulang lagi dan dilakukan perencanaan dan analisis yang baik kedepannya agar kegiatan tidak terkendala lagi," tandasnya.