Teks foto : Bendungan Sepaku Semoi Siap Penuhi Sumber Kebutuhan Air Baku Di IKN
KATIM - Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan air baku di kawasan IKN Nusantara, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Telah menyelesaikan progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi.
Bendungan Sepaku Semoi mempunyai kapasitas 2.500 Liter/detik dan Intake Sungai Sepaku dengan kapasitas 3.000 Liter/detik.
“Bendungan Sepaku Semoi berfungsi untuk penyediaan air baku di kawasan IKN dengan kapasitas sebesar 2.000 liter/ detik dan untuk Balikpapan sebesar 500 liter/ detik,” Ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Dalam hal ini Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR sedang menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku dalam pemenuhan kebutuhan air minum di IKN.
Sistem Penyediaan Air Minum dapat mengandalkan intake dari sungai sepaku yang akan direncanakan yaitu melayani seluruh persil bangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Sistem Penyediaan Air Minum terdiri dari Instalasi Pengolahan Air mempunyai kapasitas sebesar 300 liter perdetik, Jaringan untuk Pipa Transmisi Air Minum serta jaringan Distribusi Utama (JDU) serta Jaringan Distribusi Pembagi (JDP).
“Pipa sudah tersambung sampai reservoir 16 km. Nanti dari IPA, air akan dipompa ke reservoir dalam bentuk air minum berkapasitas 2 x 6.000 meter kubik," Ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Secara teknis air baku yang akan dipompa oleh unit intake menuju IPA. Dalam proses pengolahan dimulai dari unit aerasi dalam meningkatkan oksigen terlarut dalam Air Baku.
Kemudian air tersebut dialirkan menuju unit koagulasi - flokulasi - sedimentasi(KFS), Filtrasi, Ozone dan Granular Activated Carbon (GAC).
Air terproduksi telah memenuhi kualitas air minum atau Potable Water tersebut akhirnya ditampung di Clearwell untuk dipompakan ke Reservoir Induk yaitu melalui jaringan pipa transmisi sepanjang 16 km.
“Potable water dari Reservoir Induk tersebut kemudian dialirkan secara Gravitasi melalui jaringan distribusi utama (JDU) dan jaringan distribusi pembagi (JDP) sepanjang 22 km ke daerah pelayanan secara bertahap,” Tegas Rozali Indra Saputra, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur dikutip dari laman Kementerian PUPR.