Teks foto : Plt Bupati Meranti, H. Asmar dan Ketua TP PKK Gelar Stop Stunting 2024
MERANTI - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Bappedalitbang menggelar komitmen bersama dalam Strategi Optimalisasi Penuruan (Stop) Stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2024.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, di Kantor Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi, Rabu (28/8/2024).
Asmar menyampaikan percepatan penurunan stunting merupakan salah satu program prioritas nasional, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Sebagai implementasi terhadap Perpres tersebut, telah disusun Rencana Aksi Nasional Pasti (RAN-PASTI) sebagai pedoman dan panduan bagi pemerintah pusat, daerah hingga level desa dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting.
"Karena stunting ini termasuk urusan kesehatan yang esensial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan negara dan daerah kita ini," kata Asmar.
Lebih jauh diterangkannya, untuk penanganan stunting perlu melibatkan banyak pihak dan banyak aspek secara berkelanjutan. Seperti aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku.
"Artinya intervensi terhadap percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan sensitif terpadu dari semua stakeholder yang ada di daerah ini," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Asmar juga menegaskan kepada semua peserta terutama kepada pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi pengampu stunting, untuk benar benar serius dan konsentrasi dalam melaksanakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Agar target penurunan stunting kita capai sesuai dengan target nasional. Saya mengajak kita semua, untuk lebih serius, lebih berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting," jelasnya.
Lebih lanjut Asmar mengharapkan program itu dapat dimanfaatkan untuk memberikan intervensi kepada sasaran keluarga berisiko stunting atau berdasarkan data sasaran yang akurat dan update di lapangan.
"Kami berharap kepada semua yang hadir di forum ini untuk bersama-sama mendukung dan menggerakkan serta menyukseskan Program Stop Stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Bappedalitbang Abu Hanifah menyampaikan Strategi Optimalisasi Penuruan Stunting merupakan gagasan dan inovasi yang diramu oleh Bappedalitbang.
Mengacu kepada hasil survei terakhir, dia menyampaikan angka jumlah Stunting di Kepulauan Meranti naik dari tahun sebelumnya menjadi 19,6 persen dari 17,5 persen.
"Ini tentunya menjadi kerisauan bersama dalam mempersiapkan generasi masa depan yang ada di Kepulauan Meranti," kata Abu Hanifah.
Dia mengatakan berdasarkan hasil evaluasinya terhadap hal-hal yang telah dikerjakan oleh tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Kepulauan Meranti, yang berlandaskan ketentuan pemerintah yakni dengan delapan aksi konvergensinya.
"Hal inilah yang kami gagas menjadi aksi stop stunting ini yang mendukung penurunan stunting yang terutama dari segi lingkungan, sanitasi dan ketersediaan air bersih," ungkapnya.
Acara itu ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama yang dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bantuan terhadap anak yang terindentifikasi stunting yang ada di Desa Banglas. (Prokopim)
Laporan Ibrahim Meranti