Teks foto : Plh. Dirjen Bina Adwil Tekankan Pentingnya Peran Kabupaten dan Kota Dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Depok - Keterlibatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDG’s) penting karena selain sebagai pembuat kebijakan, juga berperan sebagai pelaksana Pembangunan dan agen perubahan serta tingkat pemerintahan yang paling ideal untuk menghubungkan tujuan global dengan komunitas daerah. Hal tersebut ditekankan oleh Plh. Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri Dr. Drs. Amran, MT dalam acara Pengumuman dan Penganugerahan UI Green City Metric 2024 untuk Kabupaten/Kota di Balai Sidang Universitas Indonesia pada Kamis (8/8/2024).
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang dirancang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015 merupakan sebuah panggilan global untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi bumi, dan memastikan semua orang menikmati perdamaian serta kemakmuran. Implementasi SDG's yang terdiri dari 17 tujuan, 169 target, dan 289 indikator dikoordinasikan dalam empat pilar menjelang tahun 2030. Di antaranya pilar pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan, dan pembangunan hukum dan tata kelola.
“Keterlibatan dan kolaborasi seluruh pihak termasuk Kabupaten/Kota ini diperlukan terutama untuk lebih mengakselerasi pencapaian target SDG pada tahun 2030,” ujar Amran. Hal ini menurutnya dikarenakan berdasarkan laporan Sustainable Development Report 2023 sejumlah pencapaian dialami Indonesia untuk sedikit demi sedikit mendekati target pada tahun 2030.
“Indonesia berhasil naik ke peringkat ke-75 dunia dari sebelumnya peringkat 102 pada 2019, selain itu keberhasilan meningkatkan skor menjadi 70,2 menyebabkan Indonesia dianggap paling progresif dalam capaian SDG’s untuk kategori negara dengan pendapatan menengah keatas oleh PBB,” ungkap Amran.
“Untuk itu kami mengapresiasi diadakannya UI Green City Metric, karena dapat memberikan forum bagi Kabupaten/Kota untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam Upaya Pembangunan berkelanjutan,” tambah Amran.
Selain itu menurut Amran, penilaian UI Green City Metric telah sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya di Kawasan perkotaan. “Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2022 tentang Perkotaan juga mencantumkan prinsip berkelanjutan untuk menjamin keadilan sosial, kesejahteraan ekonomi, dan kelestarian lingkungan dalam penyediaan pelayanan perkotaan,” ungkapnya. Prinsip tersebut dituangkan dalam Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) yang juga telah dilaksnakan penilaian maturasi perkotaan bagi Kabupaten/Kota di Indonesia.
Adapun UI Green City Metric Rangking 2024 diikuti oleh 64 Kabupaten/Kota dari 23 Provinsi Indonesia. Pada acara ini, diberikan penghargaan kepada Kabupaten Kota berikut:
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan: Kota Kediri
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Kedua: Kota Madiun
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Ketiga: Kota Blitar
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Keempat: Kota Semarang
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Kelima: Kabupaten Wonogiri
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Keenam: Kota Pariaman
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Ketujuh: Kota Banjarbaru
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Kedelapan: Kota Salatiga
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Kesembilan: Kota Medan
• Kab/Kota Paling Berkelanjutan Kesepuluh: Kota Jambi
• Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur: Kota Semarang
• Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Energi dan Perubahan Iklim: Kabupaten Wonogiri
• Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Limbah: Kota Parepare
• Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Air: Kabupaten Barito Utara
• Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Akses dan Mobilitas: Kota Kediri
• Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Pamong: Kota Madiun
• Kabupaten/Kota dengan Peningkatan Kinerja Keberlanjutan Terbaik: Kota Magelang
• Kabupaten/Kota Peserta baru Terbaik: Kabupaten Trenggalek
Diharapkan agar Pemeringkatan UI Green City Metric tidak hanya berhenti pada penilaian saja, perlu dilanjutkan dengan kerjasama antar Kabupaten/Kota di Indonesia dan kota-kota lain di luar negeri untuk memperluas jaringan kolaborasi berbagi pengetahuan, pengalaman serta mempelajari praktik inovasi terbaik tentang isu-isu keberlanjutan untuk mewujudkan pengelolaan perkotaan Indonesia yang berkelanjutan, berkualitas, layak huni, agile dan cerdas.