Teks foto : Momen Kompol Reza Hafiz Gumilang Bopong Keranda Jenazah Warganya
Jakarta Barat, Di tengah kesibukan tugas sebagai Kapolsek, Kompol Reza Hafiz Gumilang menunjukkan sisi humanisnya dengan terlibat langsung dalam prosesi pemakaman salah satu warganya.
Momen ini terjadi pada Jumat, 30 Agustus 2024, ketika Kompol Reza terlihat membopong keranda jenazah seorang warga yang meninggal dunia di Masjid Nurul Falah, Jl. Tanjung Duren Utara 2, RT 2/2, Tanjung Duren Utara
Jenazah yang diantar menuju peristirahatan terakhir tersebut adalah istri dari Ustadz Sohidin, seorang tokoh masyarakat di lingkungan Tanjung Duren.
Almarhumah diketahui meninggal dunia setelah lama menderita sakit, dan rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Kutoarjo, Jawa Tengah.
Dalam suasana duka tersebut, sejumlah personel Polsek Grogol Petamburan ikut hadir untuk takziah dan memberikan penghormatan terakhir.
Namun yang membuat suasana semakin mengharukan adalah ketika Kapolsek Kompol Reza Hafiz Gumilang tak hanya hadir sebagai atasan dan tokoh aparat, tetapi juga menunjukkan kepeduliannya dengan membantu mengangkat keranda jenazah.
Tanpa ragu dan dengan penuh keikhlasan, Kompol Reza turut serta memanggul keranda bersama warga lainnya, membimbing jenazah menuju kendaraan yang akan membawa ke tempat peristirahatan terakhir.
"Saya merasa ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab sebagai sesama manusia. Kita harus hadir tidak hanya dalam tugas formal, tetapi juga di momen-momen seperti ini, ketika warga kita sedang berduka. Ini juga cara kami mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat sebagai ungkapan rasa kepedulian ," ujar Kompol Reza Hafiz Gumilang saat dikonfirmasi, Selasa, 3/9/2024.
Kehadiran Kompol Reza dan anggotanya di acara takziah ini tidak hanya menunjukkan sisi profesionalisme dalam tugas kepolisian, tetapi juga sisi empati yang mendalam terhadap warga di lingkungan tempatnya bertugas.
Baginya, menjalankan tugas sebagai Kapolsek bukan hanya tentang menjaga keamanan, tetapi juga tentang peduli terhadap kondisi sosial dan kehidupan sehari-hari warganya.
Aksi membopong keranda ini menjadi bukti nyata bahwa sosok polisi bisa hadir sebagai bagian dari masyarakat, bukan hanya dalam situasi formalitas tugas, tetapi juga dalam kondisi kemanusiaan.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota besar seperti Jakarta, momen ini menjadi pengingat bahwa kebaikan dan kepedulian terhadap sesama tetap menjadi prioritas.
Bagi keluarga almarhumah, khususnya Ustadz Sohidin, kehadiran Kapolsek dan anggotanya membawa rasa kedekatan yang lebih mendalam.
Mereka merasa didukung tidak hanya oleh keluarga dan kerabat, tetapi juga oleh pihak kepolisian yang selalu siap membantu, bahkan dalam kondisi yang penuh duka.
Momen ini juga menjadi pengingat bahwa di balik tugas berat seorang polisi, ada rasa empati yang besar terhadap masyarakat.
(Humas Polres Metro Jakarta Barat)