Bantan, Akibat tapal batas antara desa Muntai dan desa Pambang Baru tak jelas warga mengaku resah. Pemkab Bengkalis diminta segera menuntaskan supaya tidak berlarut- larut.
Hal tersebut disampaikan Ayub tokoh masyarakat desa Muntai dihadapan cawabup Bagus Santoso pada acara kampanye dialogis di desa Pambang Baru, (30/1) yang dihadiri tidak kurang daro 600 orang.
Ditambahkan Ayub semula pada awal pemekaran desa sudah ada peta yg sudah sepakati oleh 3 desa yaitu desa Muntai, Teluk Pambang dan Pambang Baru. Hanya saja tiba-tiba ada keluar peta baru yang dikeluarkan oleh Dinas PMD. " Dari peta peruhahan ternyata sebagian wilayah desa kami masuk Muntai. Ini jelas keliru mohon dikembalikan seperti semula " kata Ayub.
Hal senada disampaikan Saefuddin agar desa tetap kondusif dan jangan muncul konflik minta Dinas PMD segera meneyelesaikannya. Bagi warga tapal batas bukan permasalahan kepemilikan tanah warga tapi konsistensi yang harus dipegang sebagai keputusan bersama. Ia menambahkan tapal batas juga terkait dengan historis yang tercatat untuk dihormati.
Pada acara kampanye dialogis yang berlangsung dengan gembira tapi terarah berbagai masukan dan aspirasi desa bermunuculan diantaranya ; usulan jaringan listrik PLN, Air bersih/ Pamsimas, Infrastruk jalan desa dan Pertanian, Bangunan MDA, Lapangan Bola Volly, anjloknya harga komoditas Pinang.
Terkait dengan jaringan PLN Cawabup Bagus Santoso sponta. langsung kontak Manager PLN Muhammad Ashqalany Aulia Rahman diperoleh jawaban akan langsung ditindaklanjuti. Terhadap tapal batas desa dinas teknis PMD diminta cros cek lapangan, begitu juga hal lainnya akan disampaikan kepada OPD untuk turun lapangan.