Pekanbaru – Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2024 di Provinsi Riau memasuki hari ketiga dengan beragam penampilan unik dari para peserta, Selasa (10/12). Sebanyak 889 peserta mengikuti tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Wawancara dan Keterampilan yang berlangsung dari 8 hingga 12 Desember 2024.
Pada hari ini, berbagai kemampuan tambahan peserta menarik perhatian tim penguji, di antaranya peserta yang tampil membawa katana, pedang panjang khas Jepang, serta seorang peserta wanita yang menunjukkan keterampilan menggunakan panah. Keberagaman alat peraga ini menunjukkan kemampuan peserta yang lebih luas dan bukan sebagai bentuk protes terhadap jalannya seleksi.
Menurut Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau, Budi Argap Situngkir, yang juga berperan sebagai salah satu tim penguji, penampilan peserta dengan alat peraga tersebut menjadi salah satu bagian dari penilaian. "Banyak peserta yang tampil dengan alat peraga, baik untuk bermusik, olahraga, maupun kemampuan teknis lainnya. Penilaian kami tidak hanya melihat bakat mereka, tetapi juga kepribadian dan profesionalitas mereka dalam mengabdi kepada negeri," ungkap Budi. Ia menambahkan bahwa meski alat peraga yang digunakan peserta menunjukkan kemampuan tambahan yang menarik, fokus utama tim penguji tetap pada potensi peserta untuk berkontribusi di Kementerian Hukum dan HAM.
Selain Budi Argap, tim penguji SKB ini juga terdiri dari Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Riau Johan Manurung, Kepala Divisi Pemasyarakatan Ricky Dwi Biantoro, Kepala Divisi Keimigrasian Mas Arie Yuliansa Dwi Putra, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Edison Manik, serta pejabat eselon III dan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Ahli Madya. Tim penguji ini menilai kemampuan peserta yang mencakup keahlian teknis, kepribadian, dan sikap profesional sebagai abdi negara.
Budi Argap juga menegaskan pentingnya kejujuran dan usaha keras dalam proses seleksi ini. "Jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan motif apapun, itu adalah tindakan penipuan. Jadi percayalah dengan kemampuan Anda sendiri. Lakukan yang terbaik tanpa harus bergantung pada janji-janji yang tidak jelas," tegasnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen Kanwil Kemenkumham Riau untuk menjaga integritas proses seleksi dan memastikan bahwa setiap peserta memiliki kesempatan yang sama berdasarkan kemampuannya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa pelaksanaan SKB kali ini tidak hanya melibatkan panitia daerah yang diwakili oleh Kanwil Kemenkumham Riau, tetapi juga didampingi oleh panitia pusat dan diawasi oleh Inspektorat Jenderal Kemenkumham untuk memastikan bahwa seluruh tahapan seleksi berlangsung dengan transparan dan profesional. "Kami juga melakukan pengundian pasangan tim penguji setiap harinya untuk menjaga objektivitas penilaian. Dengan langkah ini, kami memastikan bahwa semua peserta memiliki peluang yang sama dan adil," ujarnya.
Melalui seleksi yang berlangsung dengan ketat dan transparan ini, Kanwil Kemenkumham Riau berharap dapat memperoleh calon pegawai negeri sipil yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, tetapi juga integritas dan komitmen tinggi dalam menjalankan tugas di Kementerian Hukum dan HAM. Seleksi ini juga menjadi wujud nyata dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas aparatur sipil negara dalam rangka melayani masyarakat dengan lebih baik.
(KemenkumhamRiau)